1. The Watch
Perkiraan kerugian: $40 juta (sekitar Rp390 miliar)
Bagaimana bisa sebuah film komedi
menelan biaya $68 juta (sekitar Rp650 miliar) sementara syuting spesial
efek yang paling mahal menghasilkan sesuatu yang biasa-biasa saja. “The
Watch” cuma berhasil mengumpulkan $35 juta di Amerika Serikat. Ini
mungkin tanda popularitas Ben Stiller mulai pudar.
2. Dredd
Perkiraan kerugian: $45 juta (sekitar Rp430 miliar)
Film yang dibintangi Karl Urban
sebagai penegak keadilan, “Dredd”, gagal di Amerika Serikat. Meskipun 10
kali lebih baik dari pendahulunya, film ini mendapatkan $85 juta
(sekitar Rp820 miliar) lebih sedikit dari versi 1995 yang dibintangi
Sylvester Stallone. “Dredd” seharusnya berhasil karena adaptasi dari
buku komiknya yang bagus dan karena akting Karl Urban. Sayangnya,
kegagalan “Dredd” mengakhiri cerita karakter itu di layar lebar,
mengecewakan penggemar setia yang ingin melihatnya.
3. That’s My Boy
Perkiraan kerugian: $50 juta (sekitar Rp480 miliar)
Film komedi keluarga yang tidak
memiliki biaya spesial efek mahal, lokasi syuting murah, aktor dengan
gaji yang tak mahal, kami bingung bagaimana film ini bisa memiliki
anggaran awal $70 juta (sekitar Rp680 miliar). Kami beramsumsi Adam
Sandler perlu banyak makan saat syuting. Komedian tersebut biasanya
memberikan jaminan kesuksesan dalam setiap film yang dia bintangi tapi
penggemar setianya meninggalkannya kali ini. Terus terang, kami
menyalahkan Vanilla Ice.
4. Total Recall
Perkiraan kerugian: $55 juta (sekitar Rp530 miliar)
Pembuatan ulang film laga klasik
Paul Verhoeven ini tidak terlalu buruk, hanya saja tidak lebih baik
dibandingkan dengan versi aslinya yang dibintangi Arnold Schwarzenegger.
Penonton tentu saja berpikir sama, karena mereka tidak terlalu
menyukainya. Dengan Arnold mencuri perhatian dan mengisi bioskop dengan
“The Expendables 2”, film ini bergantung kepada Collin Farrel untuk
menarik penonton, tapi sayangnya “Total Recall” tidak memiliki keunikan
layaknya film aslinya. Film ini hanya meraih penghasilan kotor di
seluruh dunia hampir $200 juta (sekitar Rp1,9 triliun). Pendapatan itu
60 juta dolar (sekitar Rp580 miliar) lebih sedikit dari versi Arnold,
belum disesuaikan dengan inflasi.
5. Dark Shadow
Perkiraan kerugian: $60 juta (sekitar Rp580 miliar)
“Dark Shadow” meraih pendapatan
kotor $240 juta (sekitar Rp2,3 triliun) dari seluruh dunia, tapi ketika
menghitung dana yang dikeluarkan Warner Bros untuk promosinya, komedi
vampir garapan Tim Burton ini gagal memberikan keuntungan. Mungkinkah
para penonton bosan dengan kombinasi Burton dan Depp setelah disuguhi
dengan film-film seperti “Edward Scissorhands”, “Ed Wood”, “Sleepy
Hollow”, “Charlie And The Chocolate Factory”, “Corpse Bride”, “Sweeney
Todd: The Demon Barber Of Fleet Street” dan “Alice In Wonderland”?
6. The Oogieloves In The Big Balloon Adventure
Perkiraan kerugian: $60 juta (sekitar Rp580 miliar)
Film dengan kegagalan terbesar
yang pernah diputar di lebih dari 2000 bioskop. Hal terburuk tentang
“The Oogieloves In The Big Balloon Adventure” adalah tidak ada yang
pernah mendengar tentang film ini. Sebuah film anak yang mendorong
anak-anak untuk bernyanyi dan menari di atas panggung, dibintangi
boneka-boneka yang aneh.
“The Oogieloves” mengalami kerugian besar, dengan menorehkan rekor
terburuk pada pekan pembuka yang hanya meraup $47 (sekitar Rp450 ribu)
per pemutaran. Tuna wisma di luar bioskop mungkin menghasilkan uang
lebih banyak dari film ini. Jangan berharap pemutaran perdana mewah di
Leicester Square untuk Goobie, Zoozie, dan Toofie.
7. Rock Of Ages
Perkiraan kerugian: 95 juta dolar Amerika (sekitar Rp917 miliar)
Secara teori, “Rock Of Ages”
tampak mudah dijual: berdasarkan drama musikal yang sukses, dengan
bintang besar dunia menyanyikan lagu rock paling klasik yang pernah ada,
tidak mungkin film ini akan meraih kegagalan. Sayangnya, Tom Cruise
yang menyanyikan “Pour Some Sugar On Me” dengan pakaian kulit tidak bisa
mengangkat film tersebut. Para kritikus juga tidak menyukai film ini.
8. Battleship
Perkiraan kerugian: $100 juta (sekitar Rp965 miliar)
Untuk film yang dibuat
berdasarkan permainan papan plastik, kami bilang sih semuanya berjalan
persis seperti yang diperkirakan. Hasil yang cukup menyedihkan bagi
Taylor Kitsch, yang juga membintangi “John Carter” yang gagal di
pasaran. Film “Battleship” lumayan sukses di luar negeri, namun khalayak
Amerika Serikat tampaknya sudah muak melihat Kitsch melawan alien.
9. Cloud Atlas
Perkiraan kerugian: $160 juta (sekitar Rp1,5 triliun)
Meski belum diputar secara
global, cukup adil untuk mengatakan “Cloud Atlas” mengalami kerugian di
pasar Amerika Serikat. Dengan perkiraan kerugian sebesar $100 juta
(sekitar Rp965 miliar), “Cloud Atlas” bisa meraih kesuksesan di Asia,
karena banyak mengambil lokasi syuting di benua tersebut, tapi ini akan
menjadi noda hitam lain bagi Wachowskis setelah “Speed Racer” juga
mengalami kegagalan pada 2008.
10. John Carter
Perkiraan kerugian $200 juta (sekitar Rp1,9 triliun)
Tampaknya ditakdirkan gagal dari
awal, dengan anggaran membengkak selama syuting, “John Carter” adalah
bencana yang sempurna. Awalnya berjudul “John Carter Of Mars”, Disney
merasakan bahwa penonton mungkin tertukar dengan film mereka juga
mengalami kegagalan tahun lalu, “Mars Needs Moms”. Perubahan nama ini
tidak menghasilkan apa-apa. Sebuah anggaran iklan besar-besaran — yang
dibandingkan dengan film “Avatar” dan “Star Wars” — hanya membuat
kegagalannya semakin buruk.
“John Carter” sangat buruk, Disney terpaksa merilis sebuah pernyataan
yang mengatakan "kami memperkirakan film ini menghasilkan kerugian
operasional sekitar 200 juta dolar Amerika (sekitar Rp1,9 triliun)."
Jangan merasa terlalu sedih — kerugian itu tertutupi oleh pemutaran “The
Avengers”.
NOTE : Boleh copy paste tapi harus pasang LINK yang terhubung ke blog ini, THANK'S !
Share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar