Translate

Sabtu, 05 Juni 2010

penyebab dan cara mengatasi jerawat

Penyebab timbulnya jerawat belum diketahui secara pasti. Diduga faktor herediter (keturunan) berperan, tetapi terdapat pula berbagai faktor selain herediter yang diduga berperan dalam timbulnya jerawat, antara lain:

1. Aktivitas hormonal, kondisi siklus haid, pubertas
2. Peradangan
3. Stres emosional
4. Hiperaktivitas kelenjar minyak
5. Akumulasi sel-sel kulit mati yang menyumbat/ menutup pori-pori
6. Mikroba bakteri di dalam pori-pori
7. Pemakaian anabolic steroid
8. Diet
9. Iklim
10. Kosmetika
11. Pengobatan yang mengandung lithium, barbiturate, atau androgen
12. Paparan terhadap bahan kimia seperti chlorinated dioxins
13. Paparan terhadap halogen seperti iodide, chloride, bromide, atau fluoride
14. Pemakaian amfetamin jangka panjang

Makanan hanya memiliki sedikit pengaruh pada jerawat. Menggosok kulit terlalu keras atau membersihkan kulit dengan sabun atau bahan kimia yang berpotensi mengiritasi kulit dapat membuat jerawat bertambah parah.

Cara Mengatasi Jerawat

Seringkali ketika melihat beberap jerawat di wajah, tangan kita rasanya susah untuk menahan untuk tidak menekan jerawat dan mengeluarkan isinya. Selain menyakitkan, ternyata hal ini juga bukan solusi tepat untuk atasi kulit. Hal tersebut juga ditekankan oleh dr. Ita ketika memberikan materi mengenai jerawat kepada peserta usia sekolah.

Jerawat bukan suatu keadaan medis yang membahayakan. Jerawat pada kebanyakan kasus akan lenyap dengan sendirinya. Namun jika mengalami jerawat yang menetap atau kista yang telah meradang, segera berkonsultasi dengan Dermatologis (dokter spesialis kulit & kelamin) untuk menghindari terjadinya noda bekas jerawat dan kerusakan kulit lebih lanjut.

Perawatan yang dapat dilakukan sendiri untuk mengatasi jerawat:

1. Pastikan faktor-faktor yang memperhebat timbulnya jerawat. Hindari bahan kosmetik yang berminyak atau berlemak. Gunakan produk yang berlabel menggunakan bahan dasar air atau nonkomedogenik.
2. Basuhlah bagian wajah yang bermasalah setiap hari dengan pembersih secara perlahan.
3. Gunakan losion jerawat yang mengandung bahan aktif benzoil peroksida, resorsinol atau asam salisilat untuk mengeringkan kelebihan minyak dan mempercepat pengelupasan.
4. Hindari paparan sinar matahari berlebih. Karena terlampau banyak matahari juga dapat menyebabkan kerutan dan kanker kulit di kemudian hari.
5. Juga agar rambut tetap bersih dan tidak menutupi wajah.
6. Amati apakah ada tanda-tanda penyebaran infeksi melewati pinggiran jerawat
7. Kecuali jelas ada makanan tertentu yang memperhebat jerawat, tidak perlu berhenti mengkonsumsi suatu makanan. Makanan tertentu seperti coklat yang pernah dianggap menimbulkan jerawat ternyata secara umum bukan biang keladinya.
8. Jangan menusuk atau memencet jerawat. Tindakan ini dapat menyebabkan infeksi atau menimbulkan bekas.

Jerawat yang membandel harus diatasi segera. Prinsip pengobatan jerawat bekerja dengan cara mengurangi produksi minyak, mempercepat pergantian sel kulit, menghilangkan infeksi bakteri, mengurangi peradangan atau merupakan kombinasi dari keseluruhan.

Perlu diingat bahwa pengobatan jerawat tidak dapat dilakukan dengan instan. Hasil baru dapat terlihat dalam hitungan minggu, sehingga diperlukan kesabaran dalam mengatasi jerawat.

Jenis Pengobatan Jerawat:

1. Topikal (obat yang digunakan pada kulit). Lotion jerawat dapat mengurangi minyak, membunuh bakteri dan mempercepat pengelupasan sel kulit mati. Lotion yang dijual bebas umumnya mengandung benzoil peroksida, sulful, resorsinol, asam salisilat atau asam laktat sebagai bahan aktifnya. Produk ini dapat membantu untuk jerawat yang ringan.

Jika jerawat tidak merespon pengobatan ini, dokter dapat memberikan losion yang lebih kuat. Tretinoin dan adapalene merupakan contoh obat resep topical yang merupakan turunan vitamin A. Bekerja dengan mempercepat pengelupasan sel dan mencegah penyumbatan folikel. Antibiotik topical diperlukan untuk membunuh kelebihan bakteri kulit. Kombinasi terapi kadang diperlukan untuk mendapatkan hasil optimal.

2. Antibiotik. Untuk jerawat sedang sampai berat, antibiotik oral diperlukan untuk menghilangkan bakteri dan peradangan. Mungkin diperlukan antibiotik dalam hitungan bulan atau menggunakan kombinasi dengan produk topikal.

3. Isotretinoin. Untuk kista yang dalam, antibiotik tidaklah cukup. Isotretinoin merupakan pengobatan yang cukup kuat untuk kista atau jerawat yang tidak merespon pengobatan lain. Obat ini digunakan untuk jerawat yang menjengkelkan. Sangat efektif, namun diperlukan pengawasan dermatologis karena efek sampingnya.

4. Kontrasepsi oral. Kontrasepsi oral termasuk kombinasi norgestimate dan etinil estradiol, menunjukkan peningkatan jerawat pada wanita. Kontrasepsi oral dapat menimbulkan efek samping sehingga penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.

5. Laser. Laser dapat mencapai bagian lebih dalam dari kulit tanpa merusak permukaan kulit. Laser dapat merusak kelenjar minyak dan menyebabkan minyak yang dihasilkan lebih sedikit. Terai ini juga dapat meningkatkan tekstur dan mengurangi bekas jerawat, sehingga dapan menjadi terapi yang baik untuk jerawat dan bekas jerawat.

6. Pengelupasan kimia dan mikrodermabrasi mungkin membantu untuk mengontrol jerawat.



Mencegah Jerawat

Sekali jerawat menghilang, diperlukan lanjutan perawatan untuk mencegah agar jerawat tidak kembali. Untuk mencegah timbulnya jerawat baru, sebaiknya dilakukan perawatan sendiri, seperti mencuci kulit dengan pembersih yang lembut dan hindari menyentuh area yang berjerawat. Berikut beberapa tips untuk mencegah jerawat:

1. Cuci daerah yang berpotensi berjerawat dua kali sehari. Dengan mencuci akan mengurangi kelebihan minyak dan sel kulit mati. Namun terlalu banyak mencuci dapat mengiritasi kulit. Cuci dengan menggunakan pembersih yang lembut dan bebas minyak, produk kulit berbahan dasar air.
2. Gunakan krim atau gel jerawat untuk membantu mengurangi kelebihan minyak. Pilih produk yang mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat sebagai bahan aktifnya.
3. Hindari penggunaan make-up yang berat. Pilih kosmetik yang lebih tidak mengiritasi.
4. Bersihkan make-up sebelum tidur. Tidur dengan kosmetik di wajah dapat menutup pori-pori. Buang alat make-up yang telah lama dan bersihkan kuas dan aplikator kosmetik secara teratur dengan air sabun
5. Gunakan pakaian yang nyaman. Pakaian yang ketat dapat merangkap panas dan lembab, sehingga dapat mengiritasi kulit. Jika memungkinkan, hindari tali pengikat yang terlalu rapat, ransel, helm dan alat olahraga yang dapat menimbulkan tekanan pada kulit.
6. Mandi setelah berolahraga atau bekerja yang mengeluarkan keringat. Ini dilakukan karna minyak dan keringat di kulit dapat menjadi kotoran dan bakteri.(Fie) NOTE : Boleh copy paste tapi harus pasang LINK yang terhubung ke blog ini, THANK'S ! Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

amazon.com